Inilah artikel tentang 15 Ciri-Ciri Laki-Laki Sholeh Berdasarkan Ayat dan Hadits. Tulisan ini dilengkapi dalil dari Al Quran beserta hadits yg relevan sesuai kategorinya. Selengkapnya, mari kita baca bersama. Semoga ini menjadi ilmu bagi kita sehinga kita lebih religi menjalani hari-hari dalam kehidupan ini. Selamat Membaca.
Adapun 10 Ciri-Ciri Laki-Laki Sholeh Berdasarkan Ayat dan Hadits, sebagai berikut:
1. Beriman
Ciri-Ciri pertama laki-laki shaleh adalah beriman kepada Allah swt, disertai keimanan terhadap rukun iman yang 6 lainnya. Karena keimanan seorang lelaki menunjukkan keshalehannya di sisi Allah, sekaligus pencerminan keshalehan di mata manusia. Allah swt. berfirman:
إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ أُولَئِكَ هُمْ خَيْرُ الْبَرِيَّةِ
Artinya,
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, mereka itu adalah Sebaik-baik makhluk. (QS. Al Bayyinah: 7)
2. Bertakwa
Ciri-ciri kedua bahwa seorang laki-laki itu shaleh adalah bertakwa kepada Allah swt. Bukti ketakwaannya sesuai esensi takwa yakni menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Allah SWT berfirman dalam:
يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ اِنَّا خَلَقْنٰكُمْ مِّنْ ذَكَرٍ وَّاُنْثٰى وَجَعَلْنٰكُمْ شُعُوْبًا وَّقَبَاۤىِٕلَ لِتَعَارَفُوْا ۚ اِنَّ اَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللّٰهِ اَتْقٰىكُمْ ۗاِنَّ اللّٰهَ عَلِيْمٌ خَبِيْرٌ
Artinya,
Wahai manusia! Sungguh, Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan, kemudian Kami jadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling bertakwa. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahateliti. (Al Hujurat, 13)
3. Taat beribadah
Ciri-ciri laki-laki shaleh berikutnya adalah ketaatannya dalam beribadah. Ketaatannya untuk beribadah merupakan perwujudan atas keimanan dan ketakwaannya kepada Allah swt. Fdisebutkan dalam Surat An-Nisa ayat 69 berikut ini:
وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَالرَّسُولَ فَأُولَئِكَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصِّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِينَ وَحَسُنَ أُولَئِكَ رَفِيقًا
Artinya,
Siapa saja yang menaati (ketentuan) Allah dan rasul-Nya, niscaya mereka kelak akan bersama orang-orang yang diberi nikmat oleh-Nya, yaitu para nabi, kalangan shiddiq, syuhada, dan orang-orang saleh. Mereka adalah sebaik-baik sahabat,” (Surat An-Nisa ayat 69).
4. Selalu bersyukur dan sabar
Laki-laki shaleh selalu mensyukuri sekecil apapun nikmat yg Allah berikan kepadanya. Ia hampir tak memandang jumlah nikmat itu melainkan ia memandang Sang Pemberi nikmat. Di samping itu ia juga rela bersabar tatkala menghadapi kesulitan atau musibah karena ia yakin segala bentuk kesulitan adalah ladang penghapus dosa sekaligus ajang peningkat derajat di sisi Allah. Ia berpegang kepada hadits ini:
عجبًا لأمرِ المؤمنِ . إن أمرَه كلَّه خيرٌ . وليس ذاك لأحدٍ إلا للمؤمنِ . إن أصابته سراءُ شكرَ . فكان خيرًا له . وإن أصابته ضراءُ صبر . فكان خيرًا له
Artinya,
“Alangkah mengagumkan keadaan orang yang beriman, karena semua keadaannya (membawa) kebaikan (untuk dirinya), dan ini hanya ada pada seorang mukmin; jika dia mendapatkan kesenangan dia akan bersyukur, maka itu adalah kebaikan baginya, dan jika dia ditimpa kesusahan dia akan bersabar, maka itu adalah kebaikan baginya.” (HR. Muslim nomor 2999)
5. Suka berkumpul dengan orang sholeh
Suka berkumpul dengan orang sholeh merupakan ciri-ciri laki-laki shaleh berikutnya. Ia tidak anti orang yg dianggap tidak shaleh, akan tetapi ia lebih cenderung lebih akrab dengan orang shaleh lainnya.
عن أبي موسى الأَشعَرِيِّ رضيَ اللَّهُ عنه أَن النَّبِيَّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : « إِنَّما مثَلُ الجلِيس الصَّالِـحِ وَجَلِيسِ السُّوءِ . كَحَامِلِ المِسْكِ ، وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحامِلُ المِسْكِ ، إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ ريحاً طيِّبةً . ونَافخُ الكيرِ إِمَّا أَن يحْرِقَ ثيابَكَ وإمَّا أنْ تجِدَ مِنْهُ ريحاً مُنْتِنَةً » متفقٌ عليه
Artinya,
Dari Abu Musa al-Asy’ari r.a. bahawasanya Nabi s.a.w. bersabda: "Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk adalah sebagai pembawa minyak misik (yang baunya harum) dan peniup perapian (pandai besi). Pembawa minyak misik ada kalanya memberikan minyaknya padamu, atau engkau dapat membelinya, atau (setidak-tidaknya) engkau dapat memperolehi mencium bau yang harum daripadanya. Adapun peniup perapianmu, maka ada kalanya akan membakarkan pakaianmu atau engkau akan memperolehi bau yang busuk daripadanya.” (Muttafaq ‘alaih)
6. Berakhlak baik
Lelaki shaleh terlihat dari akhlak baiknya kepada sesama. Ia selalu menebar salam, sapa, atau senyum beriring ketulusan dari dalam jiwanya. Ciri-ciri sikapnya seolah-olah terjadi secara reflek karena didorong oleh kemurnian hatinya atau karena keberkahan ilmunya, bukan karena maksud tertentu. Terkait hal ini Rasulullah saw., bersabda:
كان أحسن الناس خلقا، لم يكن فاحشا ولا متفحشا، ولا سخابا في الأسواق، ولا يجزي بالسيئة السيئة، ولكن يعفو ويصفح
Artinya,
“Adalah Rasulullah saw. orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan.” (HR. Ibnu Hibban)
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- «خَيْرُكُمْ إِسْلاَماً أَحَاسِنُكُمْ أَخْلاَقاً إِذَا فَقِهُوا» رواه أحمد
Artinya:
“Abu Hurairah ra., berkata: “Rasulullah saw., bersabda: “Sebaik-baik keislaman kalian adalah yang paling baik akhlaknya jika mereka berilmu.” HR. Ahmad)
7. Pantang berbuat sia-sia
Termasuk ciri-ciri laki-laki shaleh adalah ketidak sukaannya terhadap hal yg tak bermanfaat. Baginya, kesia-siaan adalah merupakan sebuah pantangan. Karena iya menyadari sekaligus mempraktekkan sebuah ajaran Islam bahwa setiap perbuatan akan dipertanggung jawabkan kelak di saat penghisaban amal. Terkait ini, Rasulullah saw., bersabda:
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم: مِنْ حُسْنِ إِسْلاَمِ الْمَرْءِ تَرْكُهُ مَا لاَ يَعْنِيْهِ. (حديث حسن رواه الترمذي وغيره هكذا)
Artinya,
Dari Abu Hurairah ra., dia berkata: Rasulullah saw., bersabda: “Merupakan tanda baiknya Islam seseorang adalah dia meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya”. (HR. At-Turmuzi dan lainnya)
8. Menjaga Pandangannya
Lelaki shaleh pandai menjaga pandangannya. Ia melihat hanya kepada yg semestinya dilihat. Pandangannya fokus, tertuju kepada yg ia tuju. Ciri-ciri sikap ini ditengarai sebagai efek positif dari shalatnya (mencegah kekejian dan kemunkaran).yg didasari keimanan, ketakwaan, serta kekhusyu'an yg berkualitas di hadapan Allah swt. Dalam hal ini, Allah SWT berfirman:
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
Artinya,
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, agar mereka menjaga pandangannya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu, lebih suci bagi mereka. Sungguh, Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. (An Nur, 24)
9. Bermanfaat Untuk Orang Lain
Laki-laki shaleh mempunyai ciri-ciri unggul di dalam lingkungan masyarakat. Ia dapat memenuhi permintaan tolong dari orang lain yg membutuhkan pertolongannya, sesuai kemampuannya. Ia juga terbiasa menolong orang lain tanpa pamrih. Kehadirannya di tengah masyarakat seakan-akan menjadi keharusan, sedgkan ketiadaannya seakan-akan dirindukan atau disayangkan. Begitulah ciri-ciri lelaki bermanfaat. Terkait hal ini, Rasulullah saw., bersabda:
عَنِ جابر، رَضِيَ الله عَنْهُمَا، قَالَ : قال رَسُولُ اللهِ صَلَّى الله عَلَيه وسَلَّم: خَيْرُ النَّاسِ أَنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ
Artinya:
“Jabir radhiyallau ‘anhuma bercerita bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. AthThabrany).
10. Suka memberi
Laki-laki shaleh juga mempunyai kebiasan memberi makanan atau bantuan lain kepada yg membutuhkan. Ciri-ciri ini termasuk kebaikan akhlak sosialnya sebagai tanda keshalehannya di mata manusia. Lelaki semacam ini tidak pernah menuntut balasan pemberian atau sanjungan dari orang lain. Karena ia yakin balasan dari Allah pasti yg terbaik. Rasulullah saw., bersabda:
عَنْ حَمْزَةَ بْنِ صُهَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ رضي الله عنه قَالَ: فَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ «خَيْرُكُمْ مَنْ أَطْعَمَ الطَّعَامَ» رواه أحمد
Artinya:
“Hamzah bin Shuhaib meriwayatkan dari bapaknya ra., berkata: “Sesungguhnya Rasulullah saw., bersabda: “Sebaik-baik kalian adalah yang memberikan makanan.” (HR. Ahmad)
11. Mampu memimpin
Kepiawan memimpin juga termasuk ciri-ciri laki-laki shaleh. Karena lelaki shaleh sudah terbiasa memimpin dirinya, maka tidak terlalu sulit baginya memimpin orang lain, termasuk keluarganya sendiri. Allah swt., berfirman:
اَلرِّجَالُ قَوَّامُوْنَ عَلَى النِّسَاۤءِ بِمَا فَضَّلَ اللّٰهُ بَعْضَهُمْ عَلٰى بَعْضٍ وَّبِمَآ اَنْفَقُوْا مِنْ اَمْوَالِهِمْ ۗ فَالصّٰلِحٰتُ قٰنِتٰتٌ حٰفِظٰتٌ لِّلْغَيْبِ بِمَا حَفِظَ اللّٰهُ ۗوَالّٰتِيْ تَخَافُوْنَ نُشُوْزَهُنَّ فَعِظُوْهُنَّ وَاهْجُرُوْهُنَّ فِى الْمَضَاجِعِ وَاضْرِبُوْهُنَّ ۚ فَاِنْ اَطَعْنَكُمْ فَلَا تَبْغُوْا عَلَيْهِنَّ سَبِيْلًا ۗاِنَّ اللّٰهَ كَانَ عَلِيًّا كَبِيْرًا
Artinya,
Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar. (QS. An Nisa: 34)
Rasulullah saw., juga bersabda:
عن ابن عمر رضي الله عنهما عن النبي - صلى الله عليه وسلم - قال: «كلكم راع، وكلكم مسؤول عن رعيته: والأمير راع، والرجل راع على أهل بيته، والمرأة راعية على بيت زوجها وولده، فكلكم راع، وكلكم مسؤول عن رعيته» . متفق عليه.
Artinya,
Dari Ibnu Umar ra.huma dari Nabi saw., beliau bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang kempemimpinannya. Seorang pangeran adalah pemimpin, dan seorang lelaki adalah pemimpin atas keluarganya. Dan seorang wanita akan ditanya tentang kepemimpinan di rumah suaminya dan anaknya. Maka setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan ditanya tentang kempemimpinannya. (HR. Bukhari - Muslim)
12. Bisa mengendalikan hawa nafsunnya
Laki-laki shaleh bukan orang yg suci dari dosa (ma'shum), akan tetapi terpelihara (mahfuzh) dari dosa. Maka ia bisa menaklukkan hawa nafsunya karena hatinya terlanjur cinta berbalut iman kepada Allah. Sehingga di saat hawa nafsu mengusiknya, ia spontan bergumam: "Aku takut kepada Allah." Hal ini disebut dalam hadits Rasulullah saw., sbb.
عَنْ أَبِيْ مُحَمَّدٍ عَبْدِ اللهِ بِنِ عمْرِو بْنِ العَاصِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى الله عليه وسلم : “لاَيُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يَكُونَ هَواهُ تَبَعَاً لِمَا جِئْتُ بِهِ” حَدِيْثٌ حَسَنٌ صَحِيْحٌ رَوَيْنَاهُ فِي كِتَابِ الحُجَّةِ بِإِسْنَادٍ صَحِيْحٍ.
Artinya,
Dari Abu Muhammad Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash radhiyallahu ‘anhuma berkata, Rasulullah saw., bersabda, “Tidak beriman seorang dari kalian hingga hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa.” (Hadits hasan sahih, kami meriwayatkannya dari kitab Al-Hujjah dengan sanad shahih).
13. Mengajak Menikah, Bukan Pacaran
Ciri-ciri lain dari laki-laki shaleh adalah berta'aruf dengan wanita sebagai ikhtiar mendapatkan jodoh utk diajak menikah atau dipersunting menjadi istrinya. Ia tidak suka dengan istilah pacaran, karena konotasinya lebih mendekati kepada khalwat dgn nonmahram. Ia berpegang teguh kepada hadits Nabi saw., sebagaimana berikut:
عن جابر رضي الله عنه، قال رسول الله صلعم،
ومن كان يؤمن بالله واليوم الآخر فلا يخلون بامرأة ليس معها ذو محرم منها فإن ثالثهما الشيطان
Artinya,
Dari Jabir ra., Rasulullah saw., bersabda: Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir maka janganlah ia berkhalwat dengan seorang wanita tanpa ada mahram wanita tersebut, karena syaitan menjadi orang ketiga diantara mereka berdua.” (HR. Ahmad)
14. Berperilaku baik kepada istrinya
Laki-laki shaleh adalah sesosok suami yg mempunyai prilaku baik terhadap istrinya. Ia paham betul apa yg menjadi hak dan tanggung jawab terhadap istrinya. Ciri-ciri kebaikannya itu pun tidak terlepas dari amanah terhadap Allah swt., atau sunnah dari Rasulullah saw.
Laki-laki shaleh juga dapat bertindak sebagai suami yg mampu memberi nasihat kebaikan terhadap istrinya. Ia pun tak segan-segan menegur atau bahkan memukul istrinya dalam rangka mendidik ke arah yg lebih baik.Terkait hal ini, Allah swt. berfirman:
وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ فَإِنْ كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا
Artinya,
“Dan bergaullah dengan mereka (istri) secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.” (QS. An Nisaa’ : 19)
Kemudian hadits mengena hal ini sebagaimana sabda Nabi saw., sbb.
عَنْ عَائِشَةَ رضي الله عنها قَالَتْ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- خَيْرُكُمْ خَيْرُكُمْ لأَهْلِهِ وَأَنَا خَيْرُكُمْ لأَهْلِى. رواه الترمذى
Artinya:
“Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata: “Rasulullah Shallallau ‘Alaihi Wasallam berasabda: “Sebaik-baik kalian adalah (suami) yang paling baik terhadap keluarganya dan aku adalah yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR Tirmidzi).
Disebutkan, dari Amr bin Al Ahwash Al Jusyami pernah mendengar Nabi saw., berkhutbah pada haji Wada’. Setelah memuji dan menyanjung Allah, beliau memberi peringatan dan nasihat. Beliau bersabda:
ألا و استوصوا بالنساء خيرا فإنما هن عوان عندكم ليس تملكون منهن شيئا غير ذلك إلا أن يأتين بفاحشة مبينة فإن فعلن فاهجروهن في المضاجع و اضربوهن ضربا غير مبرح فإن أطعنكم فلا تبغوا عليهن سبيلا ألا و إن لكم على نسائكم حقا و لنسائكم عليكم حقا فأما حقكم على نسائكم فلا يوطئن فرشكم من تكرهون و لا يأذن في بيوتكم لمن تكرهون ألا و إن حقهن عليكم أن تحسنوا إليهن في كسوتهن و طعامهن .
Artinya:
“Berpesanlah kalian dengan kebaikan terhadap wanita (para istri), karena mereka itu hanyalah penolong di sisi kalian. Kalian tidak menguasai dari mereka sedikitpun selain itu, kecuali bila mereka melakukan perbuatan keji yang nyata. Bila mereka melakukan hal tersebut, tinggalkanlah mereka di tempat tidurnya dan pukullah dengan pukulan yang tidak membuat cidera. Namun bila mereka mentaati kalian, maka tidak ada jalam bagi kalian untuk menyusahkan mereka. Ketahuilah, kalian memiliki hak terhadap istri-istri kalian. Dan merekapun memiliki hak terhadap kalian. Hak kalian terhadap mereka adalah mereka tidak boleh membiarkan ada orang yang kalian benci untuk menginjak hamparan (permadani) kalian dan istri tidak boleh menginknn orang yang kalian benci masuk rumah kalian. Adapun hak mereka terhadap kalian adalah kalian berbuat baik kepada mereka dalam memberikan pakaian dan makanan kepada mereka.” (HR. Tirmidzi)
15. Peduli istri
Ciri-ciri lain yg menunjukkan keshalehan seorang laki-laki adalah peduli terhadap istrinya. Ia bisa merasakan bagaimana kesibukan di posisi istri. Ia pun tulus membantu istrinya pada saat2 yg tepat. Terkait hal ini, ada hadits Nabi utk diteladani, sbb.
عَنْ عُرْوَةَ قَالَ قُلْتُ لِعَائِشَةَ يَا أُمَّ الْمُؤْمِنِيْنَ أي شَيْءٌ كَانَ يَصْنَعُ رَسُوْلُ اللهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ عِنْدَكِ؟ قَالَتْ: “مَا يَفْعَلُ أَحَدُكُمْ فِي مِهْنَةِ أَهْلِهِ يَخْصِفُ نَعْلَهُ وَيُخِيْطُ ثَوْبَهُ وَيَرْفَعُ دَلْوَهُ”
Artinya,
Urwah bertanya kepada Aisyah, “Wahai Ummul Mukminin, apakah yang dikerjakan Rasulullah saw., tatkala bersamamu (di rumahmu)?” Aisyah menjawab, “Beliau melakukan seperti apa yang dilakukan salah seorang dari kalian jika sedang membantu istrinya. Beliau mengesol sandalnya, menjahit bajunya dan mengangkat air di ember.” (HR. Ibnu Hibban).
Itulah artikel tentang 15 Ciri-Ciri Laki-Laki Sholeh Berdasarkan Ayat dan Hadits yg dilengkapi dalil dari Al Quran beserta hadits. Mudah-mudahan bermanfaat, baik kepada pasangan suami istri ataupun yg masih dalam proses mencari pasangan suami. Apabila bacaan ini dianggap baik, silahkan bagikan kepada sahabat kerabat terdekat Antum. Syukron.
0 komentar:
Post a Comment