8 Cara, Allah Memberi Rizki Kepada Manusia

Inilah artikel tentang 8 Cara Allah Memberi Rizki Kepada Manusia. Selaku orang Islam, kita sadar sesadar-sadarnya bahwa di dalam kehidupan dunia ini diwajibkan berusaha untuk mendapatkan rezeki dari Allah swt. Namun kita juga harus sadar bahwa seberapa besar rizki yg akan kita terima dari usaha yang telah kita lakukan adalah semata-mata ditentukan oleh Allah swt. Karena rizki di dunia bukanlah seperti matematika, yakni 1+1 =2. Namun terkait rezeki, adakalanya kita mengalami 1+1=0 atau bisa 1+1=11. Semua itu adalah kehendak Allah swt dalam memberikan rezeki kepada manusia baik dari jumlahnya maupun inspirasi dan cara Allah memberikannya kepada kita.

Di samping itu kita harus menyadari pula bahwa rizki tidak hanya didapatkan dari bekerja atau berusaha saja. Akan tetapi Allah memberikan rizki kepada kita melalui banyak cara, sebagaimana disebutkan dalam sejumlah ayat Al-Qur’an. Berikut ini akan disampaikan ayat-ayat Al-Qur’an yang menyebutkan jenis cara atau jalan Allah memberikan rezekinya kepada manusia. Selamat Membaca!!


Pertama, rezeki yg diberikan sebagai dijamin dan ditentukan oleh Allah swt. Rezeki ini disebutkan dalam Surat Hud ayat 6:

وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ اِلَّا عَلَى اللّٰهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۗ كُلٌّ فِيْ كِتٰبٍ مُّبِيْنٍ
Artinya: “Tidak satu pun hewan*) yang bergerak di atas bumi melainkan dijamin rezekinya oleh Allah. Dia mengetahui tempat kediamannya dan tempat penyimpanannya. Semua (tertulis) dalam Kitab yang nyata (Lauhulmahfuz)."
*) = manusia adalah termasuk hayawan natiq (hewan yg bisa berbicara).

Kedua, rezeki yg diberikan sebab bekerja atau berusaha. Hal ini disebutkan dalam Surat An-Najm ayat 39:

وَاَنْ لَّيْسَ لِلْاِنْسَانِ اِلَّا مَا سَعٰىۙ
Artinya: “bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya,”

Ketiga, rezeki yg dianugerahkan oleh Allah sebagai tambahan karena kita bersyukur. Hal ini disebutkan dalam Surat Ibrahim ayat 7:

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ
Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar-benar sangat keras.”

Keempat, rezeki yg didapat dari arah yang tidak disangka-sangka. Hal ini disebutkan dalam Surat At-Thalaq ayat 2-3:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا
Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu."

Kelima, rezeki yg dianugerahkan Allah sebagai berkah dari istighfar (kita memohon ampun kepada-Nya). Hal ini disebutkan dalam Surat Nuh ayat 10-11:

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ اِنَّهٗ كَانَ غَفَّارًاۙ يُّرْسِلِ السَّمَاۤءَ عَلَيْكُمْ مِّدْرَارًاۙ
Artinya: “Lalu, aku berkata (kepada mereka), “Mohonlah ampun kepada Tuhanmu. Sesungguhnya Dia Maha Pengampun. (Jika kamu memohon ampun,) niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu,”

Keenam, rezeki yg dianugerahkan oleh Allah sebab adanya pernikahan. Hal ini disebutkan dalam Surat An-Nur ayat 32:

وَاَنْكِحُوا الْاَيَامٰى مِنْكُمْ وَالصّٰلِحِيْنَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَاِمَاۤىِٕكُمْۗ اِنْ يَّكُوْنُوْا فُقَرَاۤءَ يُغْنِهِمُ اللّٰهُ مِنْ فَضْلِهٖۗ وَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu dan juga orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu, baik laki-laki maupun perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memberi kemampuan kepada mereka dengan karunia-Nya. Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui.”

Ketujuh, rezeki yg dihadirkan melalui kehadiran anak-anak kita. Rezeki ini disebutkan dalam Surat Al-Isra ayat 31:

وَلَا تَقْتُلُوْٓا اَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ اِمْلَاقٍۗ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَاِيَّاكُمْۗ اِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْـًٔا كَبِيْرًا
Artinya: “Janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang memberi rezeki kepada mereka dan (juga) kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka itu adalah suatu dosa yang besar.”

Kedelapan, rezeki yg didapatkan sebagai ganti/pahala berinfak atau bersedekah. Sebagaimana disebutkan dalam Surat Al-Baqarah ayat 261:

مَثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ
Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.”

Ayat-ayat Allah tentang jenis, sebab, atau perantara rizki yang diberikan Allah swt ini seharusnya dapat menambah keimanan kita kepada-Nya dan meningkatkan ikhtiyar beriring sikap tawakal kita kepada-Nya dalam mengarungi kehidupan dunia. Kita tidak dibenarkan terlalu terobsesi sehingga bekerja tanpa kenal waktu kemudian melupakan tugas utama kita sebagai hamba Allah, yakni beribadah kepada-Nya. Allah berfirman:

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ
Artinya: “Tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56)ز

Di dalam bekerja, kita juga harus menanamkan niat sebagai ikhtiyar, diikuti tawakkal serta komitmen ibadah kepada Allah karena memenuhi kebutuhan hidup sebagai bekal beribadah kepada-Nya. Jika hal ini bisa kita tanamkan dalam diri kita, maka Insyaallah, Allah akan terus mengalirkan rizki yang berkah, halal, baik dan bermanfaat. Karena sejatinya, kita bekerja di dunia, namun kita harus menyadari bahwa kehidupan ini hanyalah persinggahan karena kita pasti akan kembali kepada-Nya. Oleh karena itu kita harus membekali diri menuju akhirat untuk menghadap keharibaan Ilahi Rabbi, Tuhan Penguasa Alam dan diri kita. Terkait hal ini Rasulullah saw., bersabda dalam sebuah hadits qudsi:

عن أبي واقد الليثي
"إنَّا أنزلنا المال لإقام الصلاة، وإيتاء الزكاة، ولوكان لابن آدم وادٍ لأحب أن يكون له ثان، ولو كان له واديان لأحب أن يكون لهما ثالث، ولا يملأ جوف ابن آدم إلا التراب، ثم يتوب الله على من تاب" ١. رواه أحمد، والطبراني في الكبير
Artinya, “Dari Abu Waqid Al-Laitsi, Rasulullah saw, bersabda, bahwa Allah swt., berfirman: 'Sesungguhnya Aku (Allah) menurunkan harta semata-mata agar (digunakan) dalam mendirikan shalat dan membayar zakat (sedekah). Kalaulah anak Adam dianugerahi satu lembah emas maka masih ingin dua lembah. Kalau punya dua lembah maka masih ingin tiga lembah. Dan tidak akan merasa penuh lambung anak Adam itu melainkan dengan tanah (kembali ketanah). Lalu ia akan menyesal dan ingin bertaubat.” (HR. Ahmad & Thabrani)

Itulah artikel tentang 8 Cara Allah Memberi Rizki Kepada Manusia. Semoga kita senantiasa menjadi hamba-hamba yang terus dianugerahi rizki dari berbagai cara namun tetap mendapatkan keberkahan serta kemanfaatannya dunia hingga akhirat. Amin.

Selanjutnya, apabila tulisan ini dianggap bermanfaat, silahkan di share (bagikan) linknya ke orang yg tepat. Jazakumullahu khairan katsiran. Barakallah lana wa lakum waliman intafa'a  bihadzihil maqalah. Syukron 'ala ihtimamikum wamusa'adatikum.
Bagikan:

0 komentar:

ARSIP BULANAN

PEMBACA TBv

PEMBACA ONLINE