Inilah Pidato Tentang Berakhlak Mulia & Keutamaannya. Naskah dilengkapi mukaddimah dan dalil dari al quran serta al hadits, diketik dgn teks Arab. Bisa dicopy paste utk berbagai kepentingan. Selamat membaca!
PIDATO TENTANG BERAKHLAK MULIA & KEUTAMAANYA
(Naskah/teks dari Taman Baca Virtual)
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh.
Assalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh.
اَلْحَمْدُ للهِ. وَالشُّكْرُللهِ. وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى رَسُوْلِ اللهِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ وَالَاهُ. قَالَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِيْ رَسُوْلِ اللّٰهِ اُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِّمَنْ كَانَ يَرْجُوا اللّٰهَ وَالْيَوْمَ الْاٰخِرَ وَذَكَرَ اللّٰهَ كَثِيْرًاَۗ ( الأحزاب: ٢١ ). أَمَّا بَعْدُ،
Hadirin yang berbahagia,
Marilah kita terus meningkatkan rasa syukur kita ke hadirat Allah SWT atas limpahan nikmat yang diberikan, baik berupa sehat, ilmu, iman, islam dan sebagainya sehingga kita mampu melaksanakan sejumlah kewajiban dan selamat dari berbagai keharaman. Alhamdu...lillaah.
Shalawat beserta salam marilah kita istiqomahkan sebagai bukti cinta kita kepada Rasulullah SAW dan sebagai sarana mendapatkan syafaat beliau di akhirat kelak. Aaamiiin Allaahumma sholli 'alaa Muhammad.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Termasuk ke dalam bukti upaya meningkatan keimanan dan keislaman kita adalah berusaha memperbagus akhlak di dalam setiap perilaku sehari-hari. Maka pada pidato ini, kami akan menyampaikan pidato tentang akhlak dan keutamaannya.
Hadirin yang berbahagia,
Kata akhlak berasal dari bahasa Arab yaitu kata: khuluqun (خُلُقٌ). Jamaknya yaitu: akhlaaqun (أَخْلَاقٌ). Di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata akhlak mengandung arti: tabi’at (sifat sejak lahir), adat (sifat melalui latihan), dan watak (sifat yang mencakup tabiat dan adat).
Imam Al-Ghazali mengatakan bahwa:
الْخُلُقُ عبَارَةٌ عَنْ هَيْئَة فِي النَّفْسِ رَاسخَةٌ عَنْهَا، تَصْدُرُ الْأَفْعَالُ بِسُهُوْلَةٍ وَيُسْرٍ مِنْ غَيْرِ حَاجَةٍ إلَى فِكْرٍ وَرُؤْيَةٍ
Akhlak adalah sifat yang tertanam di dalam jiwa yang melahirkan perbuatan-perbuatan dengan mudah dan gampang, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan lagi.
Ya. Itulah akhlak. Beda dengan akting, beda dengan adegan, dan beda dengan pencitraan. Paham? Baiklah.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa akhlak adalah sifat manusia yang dibawa sejak lahir, diproses dengan latihan pembiasaan, bersumber dari dorongan jiwa, dilakukan secara sadar, dan terjadi secara spontan. Sifat itu bisa tampak berupa perbuatan baik, kemudian disebut akhlak mulia. Bisa juga tampak berupa perbuatan buruk, kemudian disebut akhlak tercela.
Sekarang saya mau tanya, apakah hadirin ingin punya akhlak mulia atau punya akhlak tercela? Bagus. Apakah hadirin ingin punya anak berakhlak mulia atau berakhlak tercela? Mantap. Semoga jawaban hadirin menjadi doa yang mustajab. Aaamiiin.
Hadirin yang berbahagia,
Sebagai orang Islam kita diperintah untuk berakhlak mulia sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
عنْ أبِي ذَزّ رضي الله عنه قال، قال رسولُ اللهِ صلعم: اتَّقِ اللَّهِ حَيْثُمَا كُنْتَ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الحَسَنَةَ تَمْحُهَا، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ (رواه الترميذي)
Artinya:
“Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada. Ikutilah keburukan dengan kebaikan maka kebaikan itu akan menghapus keburukan. Dan pergaulilah manusia dengan akhlak yang bagus.” (HR. At-Tirmidzi).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Berdasarkan objeknya, Akhlak dibagi menjadi empat peruntukan, yaitu; 1. Berakhlak kepada Allah, 2. Berakhlak kepada sesama manusia, 3. Berakhlak kepada semua makhluk. 4. Berakhlak kepada diri sendiri.
Apa saja contoh berakhlak mulia kepada Allah, kepada sesama manusia, kepada semua makhluk, dan kepada siri swndiri? Baiklah. Mari kita simak bersama!
Contoh berakhlak mulia terhadap Allah diantaranya: beriman kepada-Nya, taat menjalankan perintah-Nya, bertakwa di dalam setiap keadaan, ikhlas di dalam beramal dan beribadah, bersyukur atas segala macam nikmat, bertawakkal setelah berusaha dan berdoa, berharap ketentuan yang disenangi Allah, merasa takut akan siksaan Allah, dan bertaubat atas perbuatan buruk yang pernah dilakukan. Inilah contoh berakhlak mulia kepada Allah.
Lalu, apa saja contoh berakhlak mulia terhadap sesama manusia? Contohnya banyak. Diantaranya: saling menyayangi, saling menasehati, saling memaafkan, saling tolong menolong dalan kebaikan, saling memberi jika ada rezeki, berkata benar, berprasangka baik, bersikap santun, tidak meremehkan orang lain, dan suka menepati janji.
Selanjutnya, apa saja contoh berakhlak kepada semua makhluk? Misalnya: menyayangi hewan, menyayangi tanaman, menjaga kebersihan lingkungan, menjaga kelestarian alam, dan sebagainya.
Trus, bagaimana kita berakhlak mulia terhadap diri sendiri? Berakhlak terhadap diri sendiri dapat dilakukan dengan cara: menjaga kehormatan diri, rendah hati, jujur, amanah, tanggung jawab, disiplin, tepat waktu, senantiasa berharap kepada Allah, qana’ah atau menerima pemberian dari Allah, sabar atas berbagai ujian, serta tenang menjalani amal dan ibadah.
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Orang yang berakhlak mulia akan dikenang sepanjang masa, bahkan setelah ia wafat. Namun ada keutamaan yang lebih agung dari pada itu, dijaminkan kepada orang yg berakhlak mulia. Hadirin mau tau? Mau tau saja atau tau banget? Baiklah.
Keutamaan Pertama:
Untuk mendapatkan kemakmuran dan keberkahan hidup.
Hadirin mau hidup makmur dan penuh berkah? Baik. Cara hidup makmur yg penuh berkah dapat ditempuh dengan berakhlak mulia. Dalam hal ini Rasulullah SAW memberikan caranya:
قال صلى الله عليه وسلم: (حُسْنُ الْخُلُقِ وَحُسْنُ الْجِوَار يَعْمُرَانِ الدِّيَارِ وَيَزِيْدَانِ فِي الْأَعْمَارِ). رواه أحمد
Artinya: Dari Aisyah RA. berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: Berakhlak yang bagus dan memiliki hubungan baik dengan tetangga, akan memakmurkan tempat tinggal dan menambah keberkahan umur. (HR. Imam Ahmad).
Keutamaan Kedua:
Keutamaan kedua dari berakhlak mulia adalah untuk mendapatkan derajat agung setara ahli puasa dan shalat malam.
Menjadi ahli puasa dan ahli shalat malam itu sulit loh! Tapi hadirin tidak perlu khawatir. Karena Rasulullah SAW sudah memprediksinya sekaligus memberikan alternatifnya. Dalam hal ini Rasulullah SAW bersabda:
عَنْ عَائِشَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ الرَّجُلَ لَيُدْرِكُ بِحُسْنِ خُلُقِهِ دَرَجَةَ الصَّائِمِ الْقَائِمِ
Artinya:
Dari Aisyah dari Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya dengan akhlak yang bagus, seseorang itu akan mendapatkan derajat ahli puasa dan shalat malam.” (HR. Ahmad).
Keutamaan Ketiga:
Yaitu untuk mendapatkan jaminan rumah di surga.
Mendapatkan hadiah rumah di dunia saja tentu sangat membahagiakan hati. Apalagi rumah di surga! Betul? Nah. Bagaimana cara mendapatkan jaminan rumah di surga? Caranya yaitu dengan berakhlak mulia juga. Dalilnya yaitu hadits Rasulullah SAW sebagaimana berikut:
عَنْ أَبِي أُمَامَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وَسَلَّمَ: أَنَا زَعِيمٌ بِبَيْتٍ فِي رَبَضِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْمِرَاءَ وَإِنْ كَانَ مُحِقًّا، وَبِبَيْتٍ فِي وَسَطِ الْجَنَّةِ لِمَنْ تَرَكَ الْكَذِبَ وَإِنْ كَانَ مَازِحًا وَبِبَيْتٍ فِي أَعْلَى الْجَنَّةِ لِمَنْ حَسَّنَ خُلُقَهُ
Artinya:
Dan dari Abu Umamah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Aku menjamin dengan suatu rumah di tepian surga bagi orang yang meninggalkan perdebatan meskipun dia berhak, menjamin dengan rumah di tengah surga bagi orang yang meninggalkan dusta meskipun bercanda, dan aku menjamin dengan rumah di puncak surga bagi orang yang memperbagus akhlaknya.” (HR. Abu Dawud).
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Demikianlah pidato tentang akhlak mulia dan keutamaannya. Mudah-mudahan dengan uraian pidato ini, kita termotivasi untuk memperbagus akhlak kita, baik akhlak kepada Allah, akhlak kepada sesama manusia, akhlak kepada semua makhluk, dan akhlak kepada diri sendiri.
Akhirnya marilah kita berharap, semoga Allah SWT membimbing langkah-langkah kita sehingga kita mendapatkan keutaman-keutaman seperti yang dijanjikan dan dijaminkan oleh Rasulullah SAW. dengan rahmat Allah SWT. Aaamiiin yaa robbal 'aalamiin.
Hadaanallahu wa iyyaakum. Wassalaamu'alaikum Warahmatullaahi Wabarokaatuh.
Baca juga:
Lihat juga:
0 komentar:
Post a Comment