MENGENAL AKHLAK NABI MUHAMMAD SAW. DENGAN METODE QUR'ANI

Pada umumnya, metode utk mengenal akhlak atau sifat-sifat Nabi Muhammad SAW., adalah mempelajari sejarah beliau dari kitab tarikh atau buku sejarah. Akan tetapi pada tulisan kali ini penulis menerapkan metode khusus dengan pendekatan Al Quran.

ayat alquran

Metode ini diterapkan bukan tidak beralasan, bahkan karena mengingat suatu hadits yg menyatakan bahwa akhlak Rasulullah adalah Al Quran, seperti yg disampaikan Sayyidah Aisyah ini:

وَعنْ عائشة رضي اللَّه عَنْهَا قَالَتْ: "كَانَ خُلُقُ نَبِيِّ اللَّه ﷺ الْقُرْآنَ" رواهُ مُسْلِم في جُمْلَةِ حدِيثٍ طويلٍ.

Dengan 'bekal' hadits ini, dipahami bahwa Nabi SAW., berakhlak seperti isi Al Qur'an. Namun pada tahapan ini penulis menyadari bahwa pemahaman ini masih membuat 'pusing' orang lain karena terkesan menuntut penguasaan isi Al Quran dan belum didapat rincian akhlak Nabi SAW., secara spesifik.

Maka diambillah pemahaman kedua yaitu menggunakan metode pemahaman ayat Al Qur'an. Pada metode inilah bisa didapatkan tentang akhlak Nabi SAW., khususnya pada ayat-ayat tertentu, sehingga terkadang harus mengeluarkan bintik keringat di kening penelaah.

Baiklah, kita langsung saja temukan diantara akhlak Nabi SAW., yang termaktub dalam ayat Al Qur'an, baik secara implisit atau eksplisit menjelaskan tentang akhlak beliau. Karena tak satupun perintah Allah yg diwahyukan kepada beliau lewat ayat2Nya melainkan beliau lakukan dng penuh ketaatan. Sungguh ini merupakan benih semua akhlak mulia beliau.

Ketaatan inilah yg diharapkan bisa kita jadikan pelajaran dan teladan dalam kehidupan kita sehari-hari. Baik, kita lanjutkan ke pokok tulisan. Inilah diantara akhlak Nabi SAW., yang termaktub dalam ayat Al Qur'an:

1. Berbudi Pekerti Mulia

Mengenai akhlak mulia beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Dan sesungguhnya kamu ( Muhammad ) benar-benar berbudi pekerti yang agung. ( Al Qalam, 4 )

2. Berbelas kasih

Mengenai belas kasih beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin. ( At Taubah, 128 )

3. Rendah Hati

Mengenai kerendahan hati  beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Dan rendahkanlah dirimu (Muhammad) terhadap orang-orang yang mengikutimu, yaitu orang-orang yang beriman. (  Asy Syu'araa', 215 )

Balaslah perbuatan buruk mereka dengan yang lebih baik. Kami lebih mengetahui apa yang mereka sifatkan. (  Al Mu'minuun, 96 )

4. Jujur

Mengenai kejujuran beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Katakanlah (Muhammad): Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Katakanlah: "Apakah sama orang yang buta dengan yang melihat?" Maka apakah kamu tidak memikirkan(nya)?" (Al An'aam, 50 )

Dan aku tidak mengatakan kepada kamu (bahwa): "Aku mempunyai gudang-gudang rezki dan kekayaan dari Allah, dan aku tiada mengetahui yang ghaib", dan tidak (pula) aku mengatakan: "Bahwa sesungguhnya aku adalah malaikat", dan tidak juga aku mengatakan kepada orang-orang yang dipandang hina oleh penglihatanmu: "Sekali-kali Allah tidak akan mendatangkan kebaikan kepada mereka." Allah lebih mengetahui apa yang ada pada diri mereka; sesungguhnya aku, kalau begitu benar-benar termasuk orang-orang yang zalim. ( Huud, 31 )

5. Zuhud

Mengenai sifat zuhud beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Dan janganlah kamu (Muhammad) tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal. ( Thaahaa, 131 )

Janganlah sekali-kali kamu (Muhammad) menunjukkan pandanganmu kepada kenikmatan hidup yang telah Kami berikan kepada beberapa golongan di antara mereka (orang-orang kafir itu), dan janganlah kamu bersedih hati terhadap mereka dan berendah dirilah kamu terhadap orang-orang yang beriman. (  Al Hijr, 88 )

6. Lemah lembut

Mengenai sifat lembut beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu (Muhammad) berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya. ( Ali 'Imran, 159 )

7. Rahmat bagi yang lain

Mengenai sifat rahmat beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang menyakiti Nabi dan mengatakan: "Nabi mempercayai semua apa yang didengarnya." Katakanlah: "Ia (Muhammad) mempercayai semua yang baik bagi kamu, ia beriman kepada Allah, mempercayai orang-orang mukmin, dan menjadi rahmat bagi orang-orang yang beriman di antara kamu." Dan orang-orang yang menyakiti Rasulullah itu, bagi mereka azab yang pedih. (  At Taubah, 61 )

8. Takwa

Mengenai ketakwaan beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Katakanlah (Muhammad): "Sesungguhnya aku takut akan azab hari yang besar (hari kiamat), jika aku mendurhakai Tuhanku." (  Al An'aam, 15 )

9. Taat

Mengenai ketaatan beliau, Allah SWT berfirman, yang artinya:

Dan apabila dibacakan kepada mereka ayat-ayat Kami yang nyata, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan Kami dan berkata: "Datangkanlah Al Quran yang lain dari ini atau gantilah ia." Katakanlah (Muhammad): "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri. Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat)." (  Yunus, 15 ).

gambar - akhlak nabi teladan

Mudah2an diantara akhlak Nabi SAW., yang termaktub dalam ayat Al Qur'an tersebut bisa kita teladani sebagai suri tauladan nomor satu, setidaknya satu saja dulu. Kemudian bertahap ke akhlak berikutnya. dan seterusnya, dst. Aamiin YRA.

By: TBv

Tags: #artikel #bacaan_religi #metode_qurani #akhlak_nabi #rasulullah #suri_tauladan

Bagikan:

0 komentar:

ARSIP BULANAN

PEMBACA TBv

PEMBACA ONLINE