PIDATO KEUTAMAAN MEMPERINGATI MAULID NABI MUHAMMAD SAW dan Dalilnya

Inilah Pidato Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.  Teks / Tulisan dari Taman Baca Virtual.
Selamat Membaca!

picture from pixabay.com


اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَة اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، الْقَائِلِ: قُلْ بِفَضْلِ اللهِ وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُوا
اَلصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أشْرَفِ الْأَنْبِيَاءِ وَ الْمُرْسَلِيْنَ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلٰى أٰلِهٖ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ اِلٰى يَوْمِ الدِّيْنِ. أَمَّا بَعْدُ،

Assallaamu alaikum war. wab.
Bismillaahirrohmaanirrohiim, Alhamdulillaahi robbil 'aalamin, al-qoo-il: Qul bifadhlillaahi wabirohmatihii fabidzaalika fal-yafrohuu. Ashsholaatu wassalaamu ’alaa asyrofil ambiyaa-i wal mursaliin, Sayyidinaa Muhammadin shollalloohu 'alaihi wa sallam, wa 'alaa aalihii wa shohbihii wa man tabi'ahuu ilaa yaumiddiin, ammaa ba’du;


Hadirin, Bapak-Bapak, Ibu-Ibu, Saudara/i dan Anak-Anak sekalian yg dirahmati Allah,
Pada kesempatan yg istimewa ini perkenankanlah kami menyampaikan sebuah pidato tentang Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.

Kita imani bersama bahwa Nabi Muhammad SAW adalah insan al-kamil, satu-satunya manusia sempurna di muka bumi ini. Beliau terpelihara dari dosa, sabdanya adalah wahyu dari Yang Maha Kuasa, perilakunya adalah Al Quran yang mulia, dan hari lahirnya diperingati di berbagai penjuru dunia. Tak terkecuali di Indonesia sebagaimana kita laksanakan sekarang. 

Yang menjadi pertanyaan, kenapa acara ini dilakukan? Apa sih keutamaan memperingati hari kelahiran Nabi? Kan beliau sudah wafat?! Baiklah, mari kita simak satu persatu:

Pertama:
Turut bergembira atas kelahiran Nabi SAW.

Dalam hal ini Allah SWT berfirman:

وَإِذْ قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ يَٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ إِنِّى رَسُولُ ٱللَّهِ إِلَيْكُم مُّصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَىَّ مِنَ التَّوْرَاةِ وَمُبَشِّرًۢا بِرَسُولٍ يَأْتِى مِنۢ بَعْدِى ٱسْمُهُۥٓ أَحْمَدُ ۖ فَلَمَّا جَآءَهُم بِٱلْبَيِّنَٰتِ قَالُوا۟ هَٰذَا سِحْرٌ مُّبِينٌ

Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (QS. Ash-Shaf, ayat 6).

Hadirin rahimakumullah,  
Kalau seorang Nabi Isa saja bergembira atas akan datangnya Nabi Muhammad SAW, tidakkah kita terbesit tanya di hati, mengapa nabi Isa a.s. bergembira karena Nabi Muhammad akan datang lalu mengabarkan ke bani Israel?

Untuk menjawab pertanyaan ini, kita ingat² saja ketika akan kedatangan seseorang lalu kita kabarkan rencana kedatangan seseorang itu ke orang lain! Tentu hal ini kita lakukan karena seseorang itu mempunyai keistimewaan yg patut dibanggakan atau karena ia akan mendatangkan kebaikan. Dan hanya orang² tertentu saja yg tidak senang atau bahkan menolak hadirnya kebaikan.

Kita selaku orang Islam sekaligus umat Nabi Muhammad SAW, sudah sepantasnya bergembira pada bulan kelahiran beliau dengan cara memperingati kelahiran beliau, dalam rangka menambah kecintaan terhadap beliau. Betul? Baiklah kita lanjutkan pada keutamaan kedua.

Kedua:
Mengingat Suri Tauladan Nabi Muhammad SAW.


Dalam hal ini Allah SWT Ta'ala berfirman:

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

Artinya: "Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah." (Al-Ahzab: 21)

Hadirin rahimakumullah,  
Pada diri Rasulullah ada banyak teladan yang mesti kita ikuti. Karena Nabi Muhammad SAW adalah manusia mulia, paling sempurna di muka bumi ini. Beliau terpelihara dari dosa, sabdanya adalah wahyu dari Yang Maha Kuasa, dan perilakunya adalah Al Quran yang mulia. Maka cukuplah beliau kita jadikan suri tauladan pertama di dalam kehidupan. Adapun suri tauladan lainnya, kita nomor duakan atau bahkan dinomor-sebelaskan, tidak masalah.

Kita sebagai anak, cukup meneladani sikap beliau terhadap sesepuh Quraisy. Kita sebagai orang tua, cukup meneladani sikap beliau terhadap anak-cucu beliau. Kita sebagai suami, cukup meneladani sikap beliau terhadap istri-istri beliau. Kita menjadi murid, cukup meneladani sikap beliau terhadap guru beliau yaitu malaikat Jibril. Kita menjadi guru, cukup meneladani sikap beliau mengajari para sahabat. Kita menjadi pemimpin, cukup meneladani sikap beliau terhadap rekan dan bawahan beliau. Dan seterusnya.

Terkalu banyak contoh suri tauladan dari beliau untuk diuraikan satu-persatu dalam satu kesempatan. Oleh karena itu, menghadiri peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW tidak cukup hanya satu kali, melainkan harus berulang kali. Dan mendengarkan ceramah tentang suri tauladan Nabi tidak cukup hanya dari satu penceramah, tapi harus dari banyak penceramah. Dengan demikian maka kita akan semakin banyak mendapatkan pengetahuan tentang suri tauladan Rasulullah untuk diterapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. 

Hadirin rahimakumullah,
Itulah keutamaan kedua dari peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Keutamaan selanjutnya yaitu:

Ketiga:
Bershalawat Bersama

Hal ini sangat sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al Qur'an sebagai berikut:

اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤئِكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ  يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا 
Artinya:
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kamu atas Nabi dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.
(QS Al Ahzab, ayat 56)

Pada ayat ini kami tertarik untuk mengulas kata: يُصَلُّوْنَ
artinya: mereka (orang banyak) bershalawat.
Bukan kata: يُصَلِّيٌ
artinya: dia (satu orang) bershalawat.

Ini menunjukkan bahwa bershalawat bersama orang banyak lebih diutamakan dari pada bershalawat sendirian. Begitulah para malaikat bershalawat. Mereka bershalawat bersama atau berjamaah. Semakin banyak jamaahnya semakin afdol.

Hadirin rahimakumullah,
Dalam kegiatan peringatan Maulid Nabi tidak terlepas dari shalawat bersama atau shalawat berjamaah. Variasi judul, irama dan rebana shalawat sangat beragam. Namun isi shalawat tidak menyimpang dari syair tentang sejarah kehidupan Rasulullah, pujian atas kemulian jiwa dan akhlak Rasulullah, anjuran mengikuti sunnah Rasulullah, hingga harapan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW.

Oleh karena sekarang kita lagi bersama2 memperingati Maulid Nabi, marilah kita langsung praktekkan bersama (bershalawat bersama) :

اَللهُمَّ صَلِّ عَلٰى مُحََّمَّدْ :: يَا رَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
Demikian pidato singkat tentang Keutamaan Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Atas segala perhatian, kami ucapkan terimakasih, atas segala kekurangan, kami mohon maaf. 
وَبِاللهِ التَّوْفِيْقُ وَالهِدَايَةُ
وَالسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَة اللّٰهِ وَبَرَكَاتُهُ
Wabillaahit taufiiq walhidaayah
Wassalaamu'alaikum War. Wab.

Lihat juga:

Bagikan:

0 komentar:

ARSIP BULANAN

PEMBACA TBv

PEMBACA ONLINE