MASIHKAH KITA MENGHARAPKAN SURGA KARENA AMAL/IBADAH?
Jawabannya adalah mungkin saja. Tapi sadarkah kita bahwa surga itu adalah tempat super sempurna lagi istimewa, sehingga tak seorangpun di dunia yg mampu membayangkannya secara tepat. Selain itu, amal ibadah yg kita amalkan sejak balighpun tidak menjamin kita masuk ke dalam surgaNYA Allah SWT, mengingat syarat diterimanya amal sungguh berat bagi kebanyakan urang.
Rasulullah SAW bersabda:
َلن يدخل أحدا منكم عملُه الجنة قالوا: ولا أنت يا رسول الله؟ قال: ولا أنا، إلا أن يتغمدني الله منه بفضل ورحمة
“Amal seseorang di antara kalian tidak akan memasukkan kalian ke surga. Kemudian para sahabat bertanya: 'Begitu pula dengan Engkau wahai Rasul?' Begitu pula denganku, kecuali Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya kepadaku, jawab Rasulullah SAW.
Lantas apakah kita harus menyerah dan putus asa berharap masuk surga? Tidak, karena Allah SWT berfirman:
قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَىٰ أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا ۚ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيم
ُKatakanlah: "Hai hamba-hamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
(Az-Zumar Ayat 53)Dalam ayat lain Allah SWT berfirman:
الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلً
“(Allah) Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya.” [Quran Al-Mulk: 2]
Dalam ayat lain lagi Allah SWT berfirman:
إِنَّ رَحْمَتَ اللّهِ قَرِيبٌ مِّنَ الْمُحْسِنِينَ
“Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan.”(Al-A’raf, 56)
Oleh karena itu kita harus tetap berupaya beramal baik sambil mengharap rahmat ALLAH berupa surgaNYA dan selalu memperhatikan bagaimana syarat diterimanya amal setelah sahnya menurut syariat agama.
Baiklah, berkenaan dng diterimanya amal, berikut ini penulis mencoba mengulasnya satu persatu.
Pertama: Ikhlas dan benar
وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ
“Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya.” [Quran Al-Bayyinah: 5].
*) Fudhail bin Iyadh rahimahullah mengatakan, (maksudnya adalah) yang paling ikhlas dan paling benar.” Ada yang bertanya, “Wahai Abu Ali, apa yang dimaksud dengan yang paling ikhlas dan paling benar?” Beliau menjawab, “Sesungguhnya amal, jika ia ikhlas, tapi tidak benar, ia tak akan diterima. Demikian juga kalau seandainya benar, tapi tidak ikhlas, tidak juga diterima. Sampai amal tersebut ikhlas dan benar. Ikhlas adalah amal yang diperuntukkan hanya kepada Allah. Dan benar adalah yang sesuai dengan sunnah.”
gambar ikhlas |
Kedua: Bertaqwa
إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ
“Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa.” [Quran Al-Maidah: 27].
Ketiga: Bertauhid
أَنَا أَغْنَى الشُّرَكَاءِ عَنِ الشِّرْكِ مَنْ عَمِلَ عَمَلاً أَشْرَكَ فِيهِ مَعيى غَيْرِى تَرَكْتُهُ وَشِرْكَهُ
“Allah SWT berfirman: Aku sama sekali tidak butuh pada sekutu dalam perbuatan syirik. Barangsiapa yang menyekutukan-Ku dengan selain-Ku, maka Aku akan meninggalkannya (artinya: tidak menerima amalannya, pen) dan perbuatan syiriknya.” (HR. Muslim no. 2985).
Keempat: Berharap
وَالَّذِينَ يُؤْتُونَ مَا آتَوْا وَقُلُوبُهُمْ وَجِلَةٌ أَنَّهُمْ إِلَى رَبِّهِمْ رَاجِعُونَ
“Dan orang-orang yang memberikan apa yang telah mereka berikan, dengan hati yang takut, (karena mereka tahu bahwa) sesungguhnya mereka akan kembali kepada Tuhan mereka.” [Quran Al-Mukminun: 60].
Dari Ummul mukminin Aisyah RAH. ia berkata:
سألتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم عن هذه الآية قلت يا رسول الله أهو الرجل يزني ويسرق ويخاف أن يعذب؟ قال : ((لا يا ابنة الصديق ، ولكنه الرجل يصلي ويصوم ويتصدق ويخاف ألا يُقبل))
“Aku bertanya kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang ayat ini, ‘Wahai Rasulullah, apakah mereka orang yang berzina dan mencuri sehingga mereka takut akan adzab?’ Beliau menjawab, ‘Tidak wahai putri ash-Shiddiq, akan tetapi mereka adalah orang-orang yang mengerjakan shalat, puasa, dan bersedekah, mereka takut kalau amalan mereka tidak diterima’.”
Abu Darda radhiallahu ‘anhu berkata,
لأن استيقن أنَّ الله تقبل مني صلاة واحدة أحب إلي من الدنيا وما فيها
“Kalau aku tahu dengan pasti bahwa Allah menerima satu shalat saja dariku, hal itu lebih aku cintai dari dunia dan segala apa yang ada di dalamnya.”
Kelima: Berdasar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ عَمِلَ عَمَلاً لَيْسَ عَلَيْهِ أَمْرُنَا فَهُوَ رَادٌّ
“Siapa saja yang mengerjakan amalan yang tidak kami contohkan, maka amalannya tertolak.” (HR. Muslim)
gambar ilmu amal
|
Dalam sebuah hadis disebutkan:
تليت هذه الآية عند رسول الله صلى الله علسه وسلم (يا أيها الناس كلوا مما في الأرض حلالا طيبا) فقام سعد بن أبي وقاص رضي الله عنه فقال يارسول الله ادع الله لي أن يجعلني مستجاب الدعوة. فقال: يا سعد أطب مطمعك تكن مستجاب الدعوة، و اللذي نفس محمد بيده إن العبد ليقذف بلقمة الحرام جوفه فلا يقبل منه عمل أربعين يوما، وأيما عبد نبت لحمه من السحت والربا فا النار أولى به
Ayat yaa ayyuha an-naasa kuluu mimmaa fi al-ardhi halalan thayyiba, suatu hari dibacakan di hadapan Rasulullah Saw., kemudian Saad bin Abi Waqqas berdiri dan berkata, “Wahai Rasulullah berdoalah kepada Allah Swt agar menjadikanku orang yang dikabulkan doanya.” Rasulullah berkata, “Wahai Saad perbaikilah makananmu maka engkau akan menjadi orang yang dikabulkan doanya. Demi Zat yang nyawa Muhammad berada di tangan-Nya, sungguh seorang hamba yang memakan sesuap makanan haram dalam perutnya maka tidak akan diterima amal ibadahnya selama empat puluh hari, dan siapa saja yang dagingnya tumbuh dari pekerjaan tidak halal dan hasil riba maka neraka lebih pantas untuknya.” (HR. Thabrani)
Ketujuh: Pakaian yg halal
Dalam sebuah hadis disebutkan:
عن أبي هريرة رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم. أيها الناس إن الله طيب لا يقبل إلا طيبا،ً وإن الله أمر المؤمنين بما أمر به المرسلين فقال: يا أيها الرسل كلوا من الطيبات واعملوا صالحاً إني بما تعملون عليم. وقال: يا أيها الذين آمنوا كلوا من طيبات ما رزقناكم. ثم ذكر الرجل يطيل السفر، أشعث أغبر، يمد يديه إلى السماء يا رب يا رب، ومطعمه حرام، ومشربه حرام، وملبسه حرام، وغذي بالحرام، فأنى يستجاب لذلك
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda, “wahai manusia sesungguhnya Allah itu baik dan tidak menerima kecuali yang baik, dan sungguh Allah memerintahkan orang-orang mukmin sebagaimana yang telah diperintahkan kepasa para rasul. Lalu Allah berfirman, “wahai para rasul, makanlah hal-hal yang baik, bekerjalah dengan benar sesungguhnya aku maha tahu dengan apa yang kalian kerjakan. Wahai orang beriman makanlah hal baik yang telah kami berikan pada kalian. Kemudian Ia menceritakan ada seorang laki-laki yang panjang perjalanannya, rambutnya kusut dan berdebu, sambil menengadahkan tangannya ke langit seraya berkata, ‘Wahai Tuhan, Wahai Tuhan,’ sedangkan makanannya haram, minumannya haram, pakaiannya haram, dan kenyang dengan makanan haram, maka bagaimana mungkin ia akan dikabulkan permohonannya.’,” (HR. Muslim)
Kedelapan: Harta yg halal
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh SAW bersabda:
إِذَا أَدَّيْتَ زَكَاةَ مَالِكَ فَقَدْ قَضَيْتَ مَا عَلَيْكَ، وَمَنْ جَمَعَ مَالًا حَرَامًا ثُمَّ تَصَدَّقَ مِنْهُ لَمْ يَكُنْ لَهُ فِيهِ أَجْرٌ وَكَانَ إِصْرُهُ عَلَيْهِ
‘Jika engkau telah menunaikan zakat hartamu maka engkau telah melaksanakan kewajiban dan barang siapa yang mengumpulkan harta dari jalan yang haram, kemudian dia menyedekahkan harta itu, maka sama sekali dia tidak akan memperoleh pahala, bahkan dosa akan menimpanya’. (HR. Ibn Khuzaimah dan Ibn Hibbân dalam Shahihnya)
Rasulullah SAW bersabda lagi:
لَا تُقْبَلُ صَلَاةٌ بِغَيْرِ طُهُورٍ وَلَا صَدَقَةٌ مِنْ غُلُولٍ
Shalat tidak akan diterima tanpa bersuci, dan tidak pula sedekah dari harta ghulul (menipu,curang,dll). (HR. Muslim 224, Nasai 139, dan yang lainnya)
Kesembilan: Kendaraan yg halal
اذا حج الرجل بالمال الحرام فقال لبيك اللهم لبيك قال الله تعالى لا لبيك ولا سعديك حتى ترد ما في يديك وفي رواية لا لبيك ولا سعديك وحجك مردود عليك وفي رواية من خرج يؤم هذا البيت بكسب حرام شخص طاعة الله فإذا بعث راحلته فقال لبيك اللهم لبيك ناداه مناد من السماء لا لبيك ولا سعديك كسبك حرام وراحلتك حرام وثيابك حرام وزادك حرام ارجع مأجور وأبشر بما يسؤوك (اخرجه الطبراني)
Jika seorang keluar untuk melakukan haji dengan nafaqah haram, kemudian ia mengendarai tunggangan dan mengatakan,
"Labbaik, Allahumma labbaik!" Maka yang berada di langit menyeru, "Tidak labbaik dan kau tidak memperoleh kebahagiaan!
Bekalmu haram, kendaraanmu haram dan hajimu mendatangkan dosa dan tidak diterima."
(HR. At-Thabrani)Allah SWT berfirman:
فَلَا تُزَكُّوا أَنْفُسَكُمْ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنِ اتَّقَى
“Janganlah kamu mengatakan dirimu suci. Dialah yang paling mengetahui tentang orang yang bertakwa.” [Quran An-Najm: 32].
By: TBv
Tags: #artikel #bacaan_religi #surga #amal #ibadah
0 komentar:
Post a Comment