10 Hal Remeh Tapi Berakibat Dosa

Berikut ini adalah 10 hal remeh tapi berakibat dosa di hadapan Allah swt. 10 hal remeh ini dirangkum dari berbagai sumber literatur, sebagai bahan renungan atau muhasabah bagi diri kita semua. Sebagai rujukan, ada disertakan terjemahan ayat atau hadits yg relevan. Diharapkan, ini menjadi bacaan bermanfaat, bisa dipraktekkan dalam kehidupan, syukur2, bisa disampaikan kepada keluarga, sahabat, dan kerabat tercinta. Inilah 10 hal remeh tapi berakibat dosa.


1. Berbohong

Dari Abdullah bin Mas’ud ra. ‘anhu, Rasulullah saw. bersabda:

”Sesungguhnya kejujuran akan mengantarkan kepada al-Birr dan al-Birr akan mengantarkan ke surga. Dan sesungguhya, seseorang benar-benar bersikap jujur hingga dia menjadi orang yang shiddiq. Kebohongan akan mengantarkan kepada semua kefajiran (al-Fujur). Dan kefajiran akan mengantarkan ke neraka. Sungguh, seseorang benar-benar berbohong hingga ditetapkan di sisi Allah sebagai seorang pendusta.” (Hadits riwayat Al-Bukhari no. 6094)

2. Nongkrong di pinggir jalan

Dari Abu Said Al-Khudry r.a bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: "Jauhkanlah dirimu untuk suka duduk di jalan." Mereka berkata: “Wahai Rasulullah, itu hanyalah bagian dari tempat duduk kami, di mana kami biasa berbincang-bincang di sana.” Beliau menjawab: "Jika kalian menolak (nasehat ini), maka berilah jalan kepada yang berhak." Mereka bertanya: “Apakah haknya?” Beliau bersabda: "Menundukkan pandangan, tidak mengganggu, menjawab salam, menyuruh pada kebaikan, dan melarang kemungkaran." ( HR. Bukhari dan Muslim).

3. Melucu dengan dusta

Rasulullah s.a.w bersabda: “Celakalah bagi orang yang berbicara lalu berdusta supaya dengannya orang-orang jadi tertawa. Celakalah baginya dan celakalah”. ( HR. Ahmad ).

"Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan kalimat tanpa dipikirkan terlebih dahulu, dan karenanya dia terjatuh ke dalam neraka sejauh antara timur dan barat." (HR. Muslim no. 2988)

4. Bergurau

“Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan), tentulah mereka menjawab: “Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?”. Tidak usah kamu minta ma`af, karena kamu kafir*) sesudah beriman”. (At-Taubah: 65-66).

*) maksudnya adalah kafir ucapan atau kafir perbuatan atau kafir keyakinan atau kesemuanya, bergantung pada kesalahan gurauannya serta itikadnya.

5. Berbisik-bisik

Ibnu Mas`ud r.a berkata: “Rasulullah s.a.w bersabda: “Apabila kamu bertiga, maka dua orang tidak boleh berbisik-bisik tanpa melibatkan yang ketiga sehingga kalian bercampur baur dengan orang banyak, karena hal tersebut dapat membuatnya sedih”. ( HR. Bukhari dan Muslim).

6. Bergunjing

”Dan janganlah sebagian kalian meng-ghibah*) sebagian yang lain. Sukakah salah seorang dari kalian memakan daging saudaranya yang telah mati? Maka tentunya kalian tidak menyukainya (merasa jijik). Dan bertakwalah kalian kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Al Hujurat : 12).

*) Ibnu Katsir membawakan sanadnya sampai kepada Abu Hurairah r.a, ia berkata: “Ditanyakan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam apa yang dimaksud dengan ghibah. Beliau s.a.w menjawab: “Engkau menyebut tentang saudaramu dengan apa yang tidak ia sukai.” Lalu ditanyakan lagi: “Apa pendapatmu, wahai Rasulullah, jika memang perkara yang kukatakan itu (benar) ada pada saudaraku?” Beliau s.a.w menjawab : “Jika memang perkara yang kau katakan itu ada (terjadi) padanya maka sungguh engkau telah meng-ghibahnya dan jika perkara yang yang kau katakan itu tidak ada padanya maka sungguh engkau telah berdusta.” (Tafsir Ibnu Katsir. Jilid 4 halaman 272.)

Dari Ibnu Umar r.a meriwayatkan bahwasa Rasulullah s.a.w naik ke mimbar, lalu beliau berseru dengan suara yang lantang: “Wahai orang-orang yang mengaku beriman dengan lisannya namun iman itu belum masuk (belum sampai) ke dalam hatinya, janganlah kalian menyakiti kaum Muslimin, jangan kalian meng-ghibah mereka dan mencari-cari aib (kejelekan) mereka, karena sesungguhnya siapa yang mencari-cari aib saudaranya yang Muslim niscaya Allah akan mencari-cari aibnya, dan siapa yang dicari-cari aibnya orang lain, maka Allah akan membeberkan aib tersebut walaupun (dilakukan) di dalam rumahnya.” ( HR. Tirmidzi dan Abu Daud  )

7. Usil

Dari Abu Syuraih ra., bahwa Rasulullah saw. bersabda:

“Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman.” Para sahabat bertanya, ‘Siapa itu wahai Rasulullah?’. Beliau Shalallahu Wailaihi Wassalam bersabda, ‘Seorang tetangga yaitu orang yang tetangganya tidak aman dari gangguannya’. (HR. Bukhari, no. 6016)

Rasulullah s.a.w bersabda: “Demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman; demi Allah, tidak beriman.” Nabi ditanya: “Siapa, wahai Rasulullah?” Nabi menjawab: “Adalah orang yang tetangganya tidak merasa tentram karena perbuatannya”. ( HR. Bukhari dan Muslim).

8. Berisik

Rasulullah saw. bersabda,: “Tidak lurus iman seorang hamba sehingga lurus pula hatinya. Dan tidak lurus hatinya sehingga lurus lisannya, dan ia tidak masuk surga sehingga tetangganya aman dari keburukan tingkah lakunya.” (HR Ahmad)

*) Termasuk berisik adalah berbuat kegaduhan sehingga orang sekitar merasa terganggu, baik karena lisan atau perbuatan tingkah laku.

9. Meremehkan orang lain

Dari Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah s.a.w bersabda: “Cukuplah kejelekan bagi seseorang bila ia merendahkan saudaranya yang Muslim. Setiap Muslim terhadap Muslim yang lain haram darahnya, kehormatannya, dan hartanya.” (HR. Muslim)

10. Mencela makanan

Dari Abu Hurairah r.a berkata: “Rasulullah s.a.w sama sekali tidak pernah mencela makanan. Apabila suka sesuatu beliau makan dan jika tidak, maka beliau meninggalkannya”. ( HR. Bukhari dan Muslim).

Itulah 10 hal remeh tapi berakibat dosa utk dijadikan perenungan bagi kita. Mudah2an ini bisa menjadi bahan muhasabah atau tafakkur serta bermanfa’at bagi kita semuanya.

Bagikan:

0 komentar:

ARSIP BULANAN

PEMBACA TBv

PEMBACA ONLINE