MENELUSUSRI MAKNA HAKIKI REJEKI YANG BERKAH


Di dalam obrolan, kita sering mendengar dan atau menyebut istilah rejeki atau rizki yang berkah. Di dalam pemikiran, kita sering menginginkan rejeki yang berkah. Di dalam do`a, kita juga sering mememohon diberi rejeki yang berkah.

Berawal dari itu penulis bermaksud menuangkan makna hakiki rejeki yang berkah itu ke dalam tulisan ini agar pemikiran dan pengharapan terhadap rejeki yang berkah betul-betul menjadi hakiki atau paling tidak mendekati makna hakiki.

Demi untuk menyamakan persepsi tentang makna hakiki rejeki yang berkah maka kita dahulukan kesamaan persepsi dua pokok dari judul pembahasan, yaitu yg pertama mengenai makna rejeki dan yg kedua mengenai makna berkah.

Yang pertama, apa sih yang dimaksud dengan rejeki?

Secara eksplisit, rejeki dapat dimaknai sebagai harta, baik berupa makanan, pakaian, perhiasan, hunian, uang, kendaraan, properti sehingga perabotan rumah tangga.

Sedangkan secara implisit rejeki dapat dimaknai sebagai anugerah berupa umur, kesempurnaan fisik, kesehatan, kesempatan, keahlian, ilmu, sehingga teman yang baik.

Yang kedua, apa yang dimaksud dengan berkah?

Pada dasarnya, berkah dapat dimaknai sebagai segala sesuatu yang memberikan kebaikan dalam hidup dan kehidupan ini. Namun pada prakteknya, berkah selalu diidentikkan dengan turunan kebaikan atau kebaikan susulan atau multi kebaikan dari kebaikan suatu hal. Pendek kata, berkah dapat dimaknai sebagai kebaikan dari suatu hal atau kebaikan lain sebagau kebaikan tambahan dari kebaikan utama sesuatu hal.

Setelah kita temukan makna dari rejeki dan makna dari berkah, sekarang mari kita lanjutkan untuk menelusuri makna rejeki yang berkah, dipandang dari segi eksplisit ataupun implisit sebagaimana pemaknaan rejeki di atas.

Sebagai contoh dari rejeki yang bersifat eksplisit, apabila kita mendapatkan rejeki berupa makanan yang nyata-nyata halal, enak dan tergolong mahal, apakah itu disebut rejeki yang berkah? Jawabannya belum tentu. Karna makanan yang halal, enak dan mahal itu bisa menjadi rejeki yang berkah dan bisa juga tidak.

Makanan yang nyata-nyata halal, enak dan tergolong mahal itu bisa disebut sebagai rejeki yang berkah apabila diterima dengan penyertaan rasa syukur atau dinikmati dengan diawali basmalah atau ditengarai melahirkan semangat beribadah atau membawa dampak kebaikan lainnya.

Kemudian makanan itu akan disebut sebagai rejeki yang tidak berkah apabila diterima dengan cibiran misalnya karna tidak sesuai selera atau dilahap begitu saja tanpa basmalah atau ditengarai mengendorkan semangat ibadah atau membawa dampak keburukan setelah memakannya yg intinya yaitu membawa petaka.

Dan sebagai contoh dari rejeki yang bersifat implisit, apabila kita mendapatkan rejeki berupa mata yang indah menurut penilaian orang banyak, apakah itu disebut rejeki yang berkah? Jawabannya juga belum tentu. Karna mata yang indah itu bisa menjadi rejeki yang berkah akan tetapi bisa juga tidak.

Mata yang indah bisa disebut rejeki yang berkah apabila diterima dengan rasa syukur atau dipergunakan untuk melihat keagungan Tuhan atau ditengarai bisa menyejukkan hati orang yang melihatnya atau menghadirkan kebaikan lain karnanya.

Kemudian mata yang indah akan disebut sebagai rejeki yang tidak berkah apabila diterima dengan rasa bangga yang berlebih atau dipergunakan untuk banyak bermaksiat atau ditengarai menghadirkan banyak keburukan karnanya.

Dari contoh sederhana di atas kiranya bisa disimpulkan bahwa setiap rejeki itu masih bersifat netral, bergantung kepada bagaimana proses dan apresiasi penerimaannya, bagaimana kebiasaan digunakannya dan bagaimana dampak yang sering ditimbulkannya. Apabila rejeki itu dominan membawa kepada kebaikan maka disebut sebagai rejeki yang berkah, tapi bila dominan membawa kepada keburukan maka disebut rejeki yang tidak berkah. Semua itu berpulang kepada siapa yang dianugerahi rejeki itu, bukan Sang Pemberi rejeki, bukan si pengantar rejeki, bukan juga karna rejeki itu sendiri.

Akhirnya, marilah kita berharap kepada Allah SWT mudah-mudahan setiap rejeki yang dianugerahkan kepada kita menjadi rejeki yang berkah dan bermanfaat untuk kebaikan hidup di dunia hingga di akhirat. Amin YRA.

Terima kasih Anda telah membaca bacaan: Artikel, Pidato, Puisi, Tips

TBv

Label bacaan: Religi, Umum,
Tags: #artikel #bacaan_religi #5bukti #makna_hakiki #rizki #rejeki_berkah


Bagikan:

0 komentar:

ARSIP BULANAN

PEMBACA TBv

PEMBACA ONLINE