Dikisahkan bahwa ada seorang ulama' besar bermazhab Syafi'ie, bernama Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani. Beliau adalah pensyarah kitab Shahih Bukhari yg diberi nama Fathul Bari. Imam Ibnu Hajar ni bertugas sebagai Imam besar di masjid Al-Azhar, Kairo, Mesir.
Seorang Shaikh yg hidup se-zaman dengan beliau ialah Sheikh Faraghi. Sheikh Faragli ini adalah seorang ulama' tasawuf dən ahli sufi. Walaupun begitu, Sheikh Faraghi sering menjadi cemoohan masyarakat sekeliling karena pekerjaannya hari-hari yaitu menjual ganja di depan pintu masjid Al-Azhar.
Suatu hari, Imam Ibnu Hajar menuju ke masjid untuk menunaikan shalat Maghrib. Ketika beliau melintasi pintu depan masjid, dia melihat Shaikh Faraghi sedng menyimpuni barang jualannya karena hendak menunaikan shalat. Terlintas di dalm hati Imam Ibnu Hajar "Dia ini orang shaleh, wali Allah. Tapi kenapa koq jual ganja di depan masjid?"
Sebentar kemudian, beliau sudah sampai ke mihrab. Sewaktu Imam Ibnu Hajar mengimami shalat Maghrib, tampak terjadi keanehan! Beliau tiba2 tidak bisa membaca surah Al-Fatihah dari ayat pertama hingga terakhir. Kesemua ayatnya harus selalu diberitahu oleh makmum.
Seusai shalat, salah seorang makmum bertanya, "Wahai Imam! kira2, dosa apa yg telah Anda perbuat hari ni sehingga lupa surah Al-Fatihah?" Imam Ibnu Hajar menceritakan "Dari awal saya bangun tidur sampai saat ini tiada cacat cela dalam kelakuanku hari ini."
Tapi rupanya kemudian beliau teringat apa yg terdetik di dalam hatinya tentang prasangka buruk kepada Sheikh Faraghi yg menjual ganja di depan pintu masjid. Maka beliau pun menyampaikan kepada orang yg bertanya tadi.
Akhirnya para jemaah yg bersama Imam Ibnu Hajar tadi menyarankan agar selepas sembahyang Isya' nanti beliau pergi minta maaf kepada Syaikh Farghi.
Setelah selesai shalat Isya', Imam Ibnu Hajar pun pergi menjumpai Sheikh Fargli, lalu berkata: "Wahai Sheikh, aku datang kemari kerana mau meminta maaf kepada Anda. Aku telah berburuk sangka kepada Anda." Sheikh membalas. "Tak mengapa. Aku sudah maafkanmu. Tadi sewaktu kamu datang ke masjid, isi hati kamu berkata 'Dia ini orang shaleh, wali Allah. Tapi kenapa jual ganja depan masjid?"
Imam Ibnu Hajar terkejut! "Bagaimana caranya Sheikh ini bisa tahu isi hatinya. Apa rahasia yg ada pada Shaikh ini sehingga diberi karomah yg tinggi oleh Allah." Begitulah gumamnya.
"Jikalau kamu mau tahu wahai tuan Imam marilah bersama denganku menjual ganja. Nanti kamu akan tahu."
Demi utk mengetahui rahasia Shaikh tadi, maka Imam Ibnu Hajar rela duduk menjual ganja di depan masjid itu juga. Tak dapat dipungkiri, Para jamaah yg menyaksikan seorang Imam besar seperti Imam Ibnu Hajar duduk menjual ganja memandang sinis kepada beliau.
Imam Ibnu Hajar tetap bersabar dengn pandangan nista masyarakat sekeliling terhadapnya. Kemudian datanglah seorang pemuda membeli ganja kepadanya.
Di saat itulah Syaikh Faraghi berkata: "Wahai tuan Imam. Jika kamu mau tahu rahasia yg aku maksudkan, segera ikutlah pemuda itu." Imam Ibnu Hajar mengikuti pemuda tadi seperti yg disuruhkan oleh Shaikh Faragli.
Sesampainya di ujung jalan, pemuda tadi berhenti. Dia membuka bungkusan ganja yg dibelinya lalu menghisapnya. Imam Ibnu Hajar juga menyaksikan pemuda itu kemudian melemparkan ganja tadi ke tanah lalu meludahnya. Ganja yg dibelinya tadi itu kemudian diinjak-injak lalu dia pun pergi berlalu.
Imam Ibnu Hajar kembali kepada Sheikh Faraghi dan menceritakan apa yg dilihatnya. "Aku masih tak faham apakah rahsia yg ingin Syaikh sampaikan." Tutur Imam Ibnu Hajar. "Aku tahu, di Kota Kairo ini banyak orang ketagihan ganja. Aku telah menjampi ganja ini, siapapun yang mencoba ganja ini maka ia akan berhenti dari menghisap ganja sampai kapanpun. Aku juga berdoa kepada Allah supaya ganja yang aku jual ini dapat memberhentikan mereka yang ketagihan ganja." terang Sheikh Faraghi
Itulah rahasia Sheikh Farghi yang tidak diketahui banyak orang. Mereka hanya melihat perlakuan Sheikh itu dngan pandangan zahir saja dan menuduh yang bukan-bukan kepadanya. Wallahu a'lam..
Kisah ini terjadi di Mesir pada ulama' besar Syafie bernama Imam Ibnu Hajar Al-Asqalani. Dia adalah penyusun syarah kitab Sohih Bukhari bernama Fathul Bari. Imam Ibnu Hajar menjabat sebagai imam tinggi di masjid al-Azhar.
Mudah2an dng adanya kisah ini kita dijauhkan dari sifat buruk sangka (su'uzh-zhon) dan didekatkan kepada sifat baik sangka (husnuzh-zhon) kpd siapa saja. Aamiin YRA.
Anda sudah membaca kisah ini dari
Taman Baca Virtual.
Bacaan serupa bisa Anda temukan di Menu > Label > Lainnya > Kisah.
Terimakasih
0 komentar:
Post a Comment