Di kala kita sakit sering terdengar di telinga, entah dari sanak saudara, tetangga, teman, kerabat, dsb. yg berupaya menghibur dng kata2 bahwa sakit itu penebus dosa, bisa meninggikan derajat, Allah tdk menguji hamba-Nya di luar batas kemampuannya, dan sebagainya.
Ada pula yg menyarankan utk bersabar, berdo'a, dan bertawakkal, di samping saran utk berikhtiyar seperti misalnya berobat. Lebih dari itu, ada juga yg dng serta merta melontarkan doa; 'semoga ALLAH memberi kesembuhan terhadap sakitmu'.
Bagi sebagian orang, ungkapan doa seperti di atas dianggap biasa2 saja. Tapi bagi sebagian yg lain bisa jadi masih melahirkan pertanyaan. Benarkah kesembuhan itu dari ALLAH? Trus dimana fungsi obat? Dan bagaimana dng peranan dokter, tabib dan ahli pengobatan alternatif?
Pertanyaan2 tadi tentu akan melahirkan berbagai macam jawaban sesuai kapasitas dan keyakinan masing2. Tapi bila dikorelasikan dengan dalil Quran atau Hadits maka jawaban2 tersebut akan termoderasi dng dalil2 yg ada.
Yep. diantara dalil Al Quran yg berkenaan dng ini terdapat dlm surah Asy-Syu'araa' ayat 80 yg konteksnya yaitu:
وَإِذَا مَرِضْتُ فَهُوَ يَشْفِيْنِ
"dan apabila aku sakit, Dialah Yang Menyembuhkan aku,"
Begitulah pernyataan Nabiyullah Ibrahim a.s. yg diabadikan di dalam Al Quran.
Sedgkan dalil dari hadits Nabi diantaranya seperti di dlm konteks hadits ini:
حديث مرفوع وَبِهِ عَنْ عَبَّادِ بْنِ إِسْحَاقَ ، عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ مُسْلِمٍ الزُّهْرِيِّ ، عَنْ أَبِي خُزَامَةَ
، أَحَدُ بَنِي الْحَارِثِ بْنِ سَعْدٍ , عَنْ أَبِيهِ ، أَنَّهُ قَالَ : أَتَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقُلْتُ : يَا رَسُولَ اللَّهِ , أَرَأَيْتَ دَوَاءً نَتَدَاوَى بِهِ , وَرُقًى نَسْتَرْقِي بِهَا , وَتُقَاةً نَتَّقِي بِهَا , هَلْ تَرُدُّ مِنْ قَدَرِ اللَّهِ شَيْئًا ؟ ، فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : " إِنَّ ذَلِكَ الْقَدَرُ " .
“Ya Rasulallah bagaimana pandangan engkau terhadap Ruqyah-ruqyah yang kami gunakan untuk jampi, obat-obatan yang kami gunakan untuk mengobati penyakit, perlindungan-perlindungan yang kami gunakan untuk menghindari dari sesuatu, apakah itu semua bisa menolak takdir ALLAH ?Jawab Rasulullah saw: 'Semua itu adalah takdir ALLAH (juga)'.”
Dari kedua dalil di atas bisa disimpulkan bahwa Yang Menyembuhkan Penyakit adalah ALLAH, sedangkan obat, zikir, atau pengobatan syar'i lainnya merupakan perantara kesembuhannya. Sebagai bukti ringan tapi nyata tentang hal ini misalnya ada dua orang sakit flu. Kemudian keduanya pergi ke dokter yang sama, diberi resep obat yang sama, tetapi kenapa waktu sembuhnya berbeda?
Kalaupun misalnya mau dipikir secara akal, kesimpulan tadi sangatlah rasional sekali. Karena kita tahu bahwa obat dibuat dari sari atau ekstrak tanaman atau hewan, mereka hidup dari air, air dari hujan, hujan dari langit, dan langit kekuasaan ALLAH. Kalau diringkas maka ALLAH lah yg menurunkan obat sebagai penyembuh penyakit lewat beberapa rentetan proses.
Lalu bagaimana peranan ahli atau peramu obat? Mereka menemukan ramuan dari pemikiran, pemikiran dari otak, otak dari ALLAH. Maka ALLAH jualah yg mencetuskan obat penyembuh lewat penemuan ahli.
Akhirnya, buat para pembaca yg sedang terbaring sakit yuk kita 'rayu' ALLAH utk menunjukkan obat yg tepat dng penyakit kita agar penyakit yg sedg diderita segera hilang dan kita segera sembuh. Buat yg lagi sehat, mari kita doakan saudara2 kita yg sedang sakit mudah2an mereka sehat lagi dng cara yg terbaik menurut ALLAH. Aamiin. YRA.
Terimakasih Anda telah membaca bacaan religi dan umum dari
TBv
Taman Baca Virtual
Label: Bacaan, Virtual, Buku, Artikel, Religi, Umum
Tags: #artikel #bacaan_religi #sakit #obat #sembuh #sehat #dari_Allah
0 komentar:
Post a Comment